Adalah suatu tema sekolah Mawale VI di Mapanget, dapur orang
minahasa yang sudah tidak lagi ber’asap atau tidak lagi memproduksi masakan
yang adalah sumber kehidupan.
belajar mengenai dapur intelektual, adalah belajar tentang diri kita yang harus memberikan gerakan perlawanan terhadap sesuatu yang menghalangi jalan hidup orang minahasa dengan cara menghagemoni pemikiran orang minahasa dengan pemikiran yang tidak sesuai dengan tiwa toar lumimuut yang adalah dasar hidup orang minahasa yaitu cawana se parukuan, cawana sepakuruan diamana “ kita nyanda mo soja pa ngana deng ngana nyanda ba soja pa kita” itu artinya jika di bahasakan dalam bahasa kita sehari-hari. Prinsip hidup orang minahasa ini tidak lagi menjadi pegangan hidup orang minahasa bahkan pegangan hidup orang minahasa ini tidak lagi diketahui oleh beberapa generasi orang minahasa. Karna kesadaran untuk berbudaya yang kurang, kemudian di tambah dengan adanya hagemoni dari pihak-pihak yang menginginkan kekuasaan di tanah ini.
berlandaskan permasalahan ini kita berkesadaran untuk kembali menguatkan atau membangun kembali dapur intelektual minahasa, untuk mengembalikan pola pikir keminahasaan. Sehingga kita yang hidup di tanah ini tau cara untuk menjalankan kehidupan berdasarkan kearifan yang sudah diajarkan oleh orang tua kita.
mulai dari dirikita sendiri, bagaimana kita bersikap sebagai orang minahasa dalam kehidupan sehari-hari, apa yang harus kita lakukan. Dalam keadaan kehidupan akhir-akhir ini, kita harusnya lebih mendekatkan diri kepada tuhan,”mengaley-ngaley” berdoa kepada tuhan dan “maleo-leosan” memberikan yang terbaik dari yang terbaik dalam segala hal untuk sesama kita maupun untuk Tuhan.
kemudian membagun dapur intelektual dengan belajar terus mengenai budaya minahsa dan juga terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat berjalan, dan jangan sampai kita ketinggalan, contohnya dalam dunia teknologi tentunya kita terus menulis dan saling memberikan pengetahuan terutama mengenai budaya minahasa dan kearifan local orang miahasa yang harus di dalami karna memiliki arti yang sangat mendalam dan mendasar dalam menjalani kehidupan di tanah ini.
dalam kehidupan banyak yang kita tidak tau, sedikit yang saya bisa bagikan disini untuk mencari tau suatu hal, hal-hal yang harus kita lakukan menurut tradisi dan kebudayaan miahasa yang dan dasar berpikir orang miahasa. Adalah bertanya dan teliti dalam hidup, kita bertanya kepada orang tua ataupun orang yang lebih tau mengenai hal yang kita tidak tau, dan teliti dalam menjalani kehidupan, orang miahasa bersatu dengan alam dan mengetahui banyak hal tentang kondisi dan keadaan wilayah miahasa dengan dengan teliti, sehingga mereka akan lebih banyak tau kondisi alam contoh akan terjadi bencana atau bagaimana cara bercocok tanam,
hal-hal seperti ini yang akan kita ketahui bila kita mengikuti sekolah mawale, hal-hal yang tak disangka ternyata adalah dasar dalam menjalni kehidupan agar tidak terbawa arus yang semakin kencang dalam kehidupan ini.
belajar mengenai dapur intelektual, adalah belajar tentang diri kita yang harus memberikan gerakan perlawanan terhadap sesuatu yang menghalangi jalan hidup orang minahasa dengan cara menghagemoni pemikiran orang minahasa dengan pemikiran yang tidak sesuai dengan tiwa toar lumimuut yang adalah dasar hidup orang minahasa yaitu cawana se parukuan, cawana sepakuruan diamana “ kita nyanda mo soja pa ngana deng ngana nyanda ba soja pa kita” itu artinya jika di bahasakan dalam bahasa kita sehari-hari. Prinsip hidup orang minahasa ini tidak lagi menjadi pegangan hidup orang minahasa bahkan pegangan hidup orang minahasa ini tidak lagi diketahui oleh beberapa generasi orang minahasa. Karna kesadaran untuk berbudaya yang kurang, kemudian di tambah dengan adanya hagemoni dari pihak-pihak yang menginginkan kekuasaan di tanah ini.
berlandaskan permasalahan ini kita berkesadaran untuk kembali menguatkan atau membangun kembali dapur intelektual minahasa, untuk mengembalikan pola pikir keminahasaan. Sehingga kita yang hidup di tanah ini tau cara untuk menjalankan kehidupan berdasarkan kearifan yang sudah diajarkan oleh orang tua kita.
mulai dari dirikita sendiri, bagaimana kita bersikap sebagai orang minahasa dalam kehidupan sehari-hari, apa yang harus kita lakukan. Dalam keadaan kehidupan akhir-akhir ini, kita harusnya lebih mendekatkan diri kepada tuhan,”mengaley-ngaley” berdoa kepada tuhan dan “maleo-leosan” memberikan yang terbaik dari yang terbaik dalam segala hal untuk sesama kita maupun untuk Tuhan.
kemudian membagun dapur intelektual dengan belajar terus mengenai budaya minahsa dan juga terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat berjalan, dan jangan sampai kita ketinggalan, contohnya dalam dunia teknologi tentunya kita terus menulis dan saling memberikan pengetahuan terutama mengenai budaya minahasa dan kearifan local orang miahasa yang harus di dalami karna memiliki arti yang sangat mendalam dan mendasar dalam menjalani kehidupan di tanah ini.
dalam kehidupan banyak yang kita tidak tau, sedikit yang saya bisa bagikan disini untuk mencari tau suatu hal, hal-hal yang harus kita lakukan menurut tradisi dan kebudayaan miahasa yang dan dasar berpikir orang miahasa. Adalah bertanya dan teliti dalam hidup, kita bertanya kepada orang tua ataupun orang yang lebih tau mengenai hal yang kita tidak tau, dan teliti dalam menjalani kehidupan, orang miahasa bersatu dengan alam dan mengetahui banyak hal tentang kondisi dan keadaan wilayah miahasa dengan dengan teliti, sehingga mereka akan lebih banyak tau kondisi alam contoh akan terjadi bencana atau bagaimana cara bercocok tanam,
hal-hal seperti ini yang akan kita ketahui bila kita mengikuti sekolah mawale, hal-hal yang tak disangka ternyata adalah dasar dalam menjalni kehidupan agar tidak terbawa arus yang semakin kencang dalam kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar