Minggu, 01 Juli 2012

Dosen Kapitalisku,



Hari ini begitu indah dengan kicauan burung. Disekeliling kamar kecil yang sedikit berantakan aku lelap tidur semalaman. Sejenak ku terdiam memikirkan apa yang harus ku lakukan, hingga ku bergegas pergi mandi agar cepat tuk bisa mengikuti kuliah “sistim oprasi”, kuambil peralatan mandi berupa shampoo, sabun, sikat gigi dll, dan kuberlari menuju kamar mandi.

selesai mandi, segar terasa. Ku panaskan speda motor merahku, dan masuk ke kamar tuk mengenakan pakaian, bersama lantunan lagu iwan fals ku bernyanyi dan mengenakan pakaian kesukaanku saat ke kampus, dengan celana jeans biru dan kaos tangan panjang biru yang sudah kumiliki sejak SMA. Selesai mengenakan pakaian ku rapikan labtop yang biasa ku gunakan tuk mengerjakan tugasku dan buku-buku tulisku, tak semua yang bisa ku bereskan dalam kamar, karna ku harus segera pergi ke kampus karna hari ini klas akan mulai pada jam delapan pagi. Begitu keluar dari kamar dan langsung ku kunci kamar kecilku ini, dan ku kenakan sepatu coklatku, nah ternyata motor yang tadi ku panaskan sudah lumayan panas, ku keluarkan motorku dari dapur kecil kost, melewati sedikit jemuran yang melintang di depan dapur sik-sak, yups bisa keluar, “slamat pagi” ku ucapkan salam tuk ibu kost tua, yang sementara mengurus tanamanya. Dengan sedikit tarikan gas, ku bergegas menuju kampus, yang tidak jauh dari kost yang ku tinggali, karena ku rasa hari ini sudah sangat terlambat jadi kecepatan speda motorku, ku naikan, hingga ku tak lagi memperdulikan pejalan kaki, yang ada di samping dan kiri ku. Se sampai di kampus, ku parkir speda motorku di samping pohon supaya sedikit terhindar dari sinar matahari yang terik bersinar pada hari itu. Tak-tuk-tak-tuk, suara ku berlari menyusuri pinggiran gedung besar kampus tempat ku menuntut ilmu, sapa kiri,sapa kanan, “hy,,, hy,,, hy,,,” meski ku lupa siapa yang telah ku sapa tapi tak apalah setidaknya ku tlah menyapa mereka. Hahahay.
ternyata ku sudah sangat terlambat, karena teman-teman telah masuk kelas dan mengikuti proses perkuliahan ya, benar saja seorang dosen lulusan salah satu universitas kapitalis dengan laga sombong dan sedikit punya rasa percaya diri tingkat tinggi sementara duduk diatas meja dan membacakan materi tuk kami tulis, sesekali dia mengatakan “sapa suru ngoni nda pigi copy tu materi di puskom”. Ku masuk secara perlahan dan mengucapkan slamat pagi kepada dosen yang bersangkutan, “slamat pagi mner”, dengan tatapan senyum sinis beliau menatapku. Akupun merasa tersolimi ya teman-teman ya dengan sikap yang dia tunjukan padaku, “pemar dang ni mner, pandang enteng skali no”, tapi tak apalah namanya juga mahasiswa, sudah seharusnya terima saja semua yang dilakukan oleh dosen, namanya juga dosen, pasti maunya mereka dihormati, ya, mau tidak mau-hormat saja. Akupun duduk diujung kelas dengan perlahan, dan ku lepaskan tas gendong yang biasa ku bawa ke kampus. Perlahan kuambil catatanku dan bersama, teman-teman lain menulis apa yang di baca oleh dosen yang duduk diatas meja di depan, “ey pe cepat mner jga baca, dia kira torang robot ini?” bisikan ku kepada teman yang ada disampingku, “iko-iko jo ngana!, ambe dp inti jo kta mner bilang” yasudahlah ikutin aja, biar banyak yang nga sempat tertulis yang penting sudah ikut menulis sama teman-teman. Ku pandangi beliau yang duduk diatas meja itu yang sedang memainkan kakinya yang pendek, keliatanya lucu juga, mirip sincan yang sedang mengajar, dalam hati. Tak terasa ternyata sudah selesai beliau membaca materinya, dia menyuru kembali ketua kelas untuk mengambil copian materi di puskom, kalau tidak nanti jadinya seperti ini. Belum sampai selesai tman-teman menulis absen, beliau langsung menyuruhku untuk berdoa tutup, dalam hati saya, memang beliau orang yang religious, tapi sayang tidak tau bagaimana caranya mendidik, dan saya masi lebih hebat dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik daripada beliau, masi dalam hati ku berkata padanya. Aku sedikit kasian kepada ketua klas yang kebetulan juga, taman dekat denganku. Yang harus kerepotan dengan ulah dosen itu, dia harus pergi ke puskom untuk mengambil materi yang akan dibagikan oleh dosen itu. Malas menunggu lagi absen dengan antrian teman-teman yang menulis absen begitu banyak, jadi lebih baik ku duduk diam lagi di dekat  pintu klas dan sedikit bercerita dengan teman-teman mengenai kondisi politik kampus, dan sering sekali di capurkan dengan kondisi percintaan saya yang begitu rumit kata mereka. Sekian lama kita bercerita hinga akhirnya ada cela tuk mengisi absen klas. Perlahan ku menysup di tengah kerumunan teman-teman menulis
absen dan ku tulis absen. hehehe, sedikit tertawa dan senyuman kepada teman-teman yang lain dan pergi meninggalkan kelas tuk ke kantin, seperti biasa berdiskusi dengan teman-teman teather mengenai pembuatan video clip. Ya dengan sedikit santai ku berjalan karna waktu yang cukup lama untuk istirahat sebelum masuk mata kuliah kedua yaiitu “pengelolaan citra” yang bisa dibilang dosenya juga lumayan sama otaknya dengan yang sebelumnya. Dak-dik-duk, wah ternyata jantungku bergerak begitu cepat, ternyata ada seorang wanita yang tlah ku kagumi sejak smester 2 berjalan disampingku, dengan sedikit sapaan yang dia berikan ku begitu gugup dan tak mampu tuk banyak berkata, ku hanya bisa melempar senyum dan terus berjalan karna salah tingkah. Sesampainya di kantin ternyata, teman-teman teather sudah lama menunggu, dengan kopi panas yang biasanya kita pesan. Dua teman, kami yang sudah menjadi dosen, sudah banyak bercerita dan ku banyak melewatkan percakapan yang biasanya kita lalui di kantin, tapi ya sudahlah, yang penting tidak sia-sia, terlambat ke kantin waktu itu, karna ada kuliah. Percakapan terus kita lakukan di kantin, tapi dalam percakapan ku masi saja memikirkan wanita yang menyapaku tadi. Terbayang wajahnya yang begitu menawan bak mentari di pagi hari, dengan sapaan yang begitu hangat seperti sinar mentari juga di pagi hari. Hehehe. Kata puitis yang biasa ku ucapkan.
setelah lama, kita berdisikusi di kantin, ku menatap dari kantin kearah tempat duduk teman-teman kelas saat waktu lenggang tuk internetan, wah ternyata mereka masi asik duduk internetan, artinya mata kuliah yang kedua masi belum masuk. akupun masi punya waktu untuk berdiskusi dengan teman-teman. Selang beberapa menit kemudan, karna seakan ada rasa yang aneh, kembali lagi ku menatap tempat duduk-duduk teman-teman tadi, dan ternyata mereka sudah tidak ada, segera ku bergegas mencari mereka di kelas, ku cari dan terus ku cari, dan akhirnya bertemu dengan temanku yang mengontrak mata kuliah “pengeloloaan citra” bersama, dan ternyata dosen yang mengajar pengelolaan citra tersebut hanya menyuruh kita tuk menulis absen dan memasukan tugas yang tidak jelas sama sekali bagiku, dimana menghitung warna di dalam logo Unima dan mencari brapa pixel logo Unima, sungguh tugas yang sangat tidak masuk akal bagiku, hingga akhirnya taksempat kukerjakan, malas. Dengan tugas yang tidak jelas, sudah kesekian kalinya seperti ini, dosen itu hanya datang ke kampus tuk meminta absen dan pergi, entah apa yang sedang di kerjakanya selain menjadi seorang dosen, ya dalam hati ku hanya bisa berkata, “Dasar Dosen Kapitalis” tidak tau apa yang diberikan, hanya sekedar gaya sebagai seorang dosen tetapi tidak ada yang diberikan kepada mahasiswa.

Seminggu kemudian.

hari ini, langit begitu mendung, setelah ku buka mataku dengan sedikit sayup, setelah ku lihat jam dari hp canggihku yang menunjukan jam setengah delapan, langsungku beranjak dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi yang sudah sibuk dengan aktifitas mandi teman-teman kost yang lain, sambil menunggu ada kamar mandi yang kosong, seperti biasa hal yang ku lakukan, memutar pemutar music dalam HP, dengan algu yang baru saja ku masukan dalam HP anggun, yah hebat juga lagunya meski sudah lama, selang beberapa saat orang yang mandi di kamar mandi yang biasa ku gunakan keluar, langsung saja ku masuk dalam kamar mandi dan mandi dengan cepat, mengejar waktu yang semakin terlambat. Teringat minggu lalu yang begitu cera, hari ini perlahan hujan membasahi bumi, dan ku terus mandi dengan cepat supaya juga, tidak sempat hujan turun lebat ku sudah berada di kampus. Sedikit saja yang ku gosok dari badanku, ku langsung ke kamar tuk mengenakan pakaian, hingga ku kunci pintu kamar kost kecilku, dan langsung ku naiki speda motorku, tanpa dipanaskan, speda motorku langsung melesat keluar dari dapur kecil, dan melawati tali jemuran yang kosong karena, rintik hujan sudah beraksi.
dengan kecepatan kira-kira60km/jam ku melaju kearah kampus. Se sampainya di kampus, karena mungkin hujan jadi hanya sedikit orang yang datang ke kampus dengan sepeda motor, jadi dengan sangat leluasa ku parkir speda motorku, di tempat parkir yang lumayan luas untuk sepeda motor kecilku. Dengan segera ku turun dan memasuki pintu kampus yang kecil dan mencari teman-teman yang lain, tapi ternyata dugaanku salah dosen yang mengajar “system oprasi” belum masuk, mungkin karna gerimis hujan sampai beliau akan sedikit terlambat. Pagi itu internet belum ada jaringan, jadi yang bisaku lakukan dengan teman-teman kelas lain, hanyalah bermain-main dan bercerita tentang gossip-gosip klas yang mulai memanas dan akan panas. Hehe, anehnya gossip yang tercipta bukalnalah dari anak-anak perempuan, tetapi anak, laki-laki yang sering membuat gossip yang aneh-aneh.
setelah sudah cukup lama kita menunggu, sambil bermain, sang dosen pun sampai dan langsung masuk ke suatu kelas, ketua kelaspun begitu repot tuk memanggil teman-teman yang tidak tau bahwa dosen “os” sudah ada, segera kita semua bergerak ke kelas yang berada di lantai dua, sesampai di kelas, dengan pengalamannya ketua kelas langsung menjalankan absen, dan ternyata hari itu akan diadakan ujian harian, sungguh tidak di sangaka olehku, akupun bertanya mengapa mendadak, tetapi yang apa yang dikatakan oleh dosen os tersebut hanya berkata, kalau jadi mahasiswa ya harus siap setiap saat, akupun lupa untuk mengopy materi dari ketua kelas yang sudah dibagikan sejak minggu lalu, sungguh sangat menyesal tidak aku tidak sempat tuk mengambil dan mempelajari materi yang dibagikan. Tapi ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur,  ikuti saja ujian yang akan dilakukan, dan akupun duduk paling depan tuk bisa mengisi absen lebih awal sehingga ketika selesai, aku bisa langsung keluar. Soal dibacakan oleh dosen yang bersangkutan, dan ternyata semua soal yang dibacakan sungguh sangat tidak dimengerti olehku. Tak beberapa lama, setelah memberikan soal, beliau langsung duduk di kursi kayu dan melihat-lihat Ipad, miliknya. Ternyata dia juga memperhatikan keadaan kelas yang mulai rebut karena sulit untuk mengerjakan soal. “so klar” kata sang dosen, “belum mner” sontak teman-teman menjawab, “kypa so rebut dang” wew, beberapa saat kemudan “kumpul” kata sang dosen, wah, akupun belum selesai tuk mengerjakan semua soal, langsung harus di kumpul. Diatas lembar jawaban, ku menulis satu kata. “KAPITALIS” karena kekesalanku terhadap dosen tersebut, “dasar dosen Kapitalis” yang di pikirkan hanya dirinya saja, tidak sama sekali pikirkan kondisi mahasiswa dengan keadaanya mengajar seperti itu, dia pikir kita yang disini bodoh, tidak tau bagaimana cara mengajar di dalam kelas.
beberapa saat kemudian, beliau memanggilku kedepan dan menanyakan mengapa aku menuliskan kata itu di dalam lembar ujian, dan akupun menjawab, bahwa “kita so nintau mo jawab apa, yang kita pikirkan hanya itu” dan langsung di jawab oleh beliau “ memang kita ape orang kapitalis, jadi nda usah heran”. Akupun terkaget-kaget dengan jawaban yang diberikan oleh dosen tersebut. Dan setelah itu, ditunjuknya seorang untuk mengakhiri dengan doa tutup dan ku langsung keluar kelas selesai berdoa.
Untuk dosen yang pada mata kuliah jam kedaua yaitu mata kuliah “pengelolaan citra” tidak masuk, entah mengapa lagi dan apa yang diperbuat oleh dosen itu dengan anehnya, saat aku berniat untuk masuk dalam kelasnya malah dia tidak masuk. Heran dengan dosen yang satu ini. Dan akhirnya hari ini, kuakhiri dengan jaln-jalan bersama teman-teman teather.
Seminggu kemudian
Minggu ini adalah jadwal, diamana prodi PTIK melakukan ujian mid semester, begitu rajin ku lalui hari-hari sebelumnya tanpa satupun mata kuliah yang terlambat masuki, hingga tibalah ujian mid semester “sistim oprasi” yang begitu pagi dilaksanakannya, aku duduk di belakang supaya mudah mendapatkan jawaban dari teman-teman, yang lumayan mengerti dan memahami mengenai mata kuliah yang menurut saya sulit ini. Dengan gaya seperti biasanya dia mengajar di depan kelas sang dosen membacakan soal ujian mid semester. Ada lima soal yang di bacakan oleh sang dosen dan waktu yang diberikan adalah satu jam, ketika ada seorang diantara teman-teman kelas yang gerak-geriknya mencurigakan maka secra otomatis waktu yang diberikan berkurang lima menit, hingga akhirnya kalau dihitung ujian yang kita laksanakan hanya berkisar sepuluh menit, dan harus di kumpul di depan kelas. Mau tidak mau akupun lansung membawakan kertas yang telah terisi sebagian kedepan kelas dengan harapan setidaknya masi punya harapan tuk mendapatkan nilai yang baik. Setelah dipegangnya semua jawaban dari setiap mahasiswa, di tanganya. Langsunglah sang dosen berkata “ambe jo ni lembar jawaban, kong ngoni nilai sandiri, itu ngoni pe jawaban”. Semua teman-teman kelas kaget mendengar apa yang diucapkan oleh sang dosen yang agak sedikit gila ini. Jadi semua jawaban yang diberikan tidak ada yang di periksa, dan hanya dikembalikan kepada mahasiswa dan yang diambila hanyalah absen kelas, dan sang dosen pun langsung keluar kelas. Tak jelas apa yang di pikirkan oleh dosen ini, tapi banyak teman-teman kelas yang jengkel dengan kelakuan dari dosen yang satu ini, aku hanya bisa bersabar melihat dan menyaksikan apa yang dilakukan oleh dosen gila ini.
ya, selesai ujian yang aneh itu, langsung disambung dengan ujian “pengelolaan citra” dengan sistim yang berbeda pula, tak disangka teryata ibu yang ku kagumi mengontrak “pengelolaan citra” di klas A, jadi hari ini ku dengan semangat menjalani ujian, karena di sampingku ada seorang wanita yang ku kagumi, di samping kiri ada seorang wanita yang sudah siap dengan kertas contekan, di bacakanlah soal-soal, satu persatu dengan dua soal yang berbeda, perlahan ku kerjakan soal-soal dengan semangat, karena ketika ku melihat ke belakang ada cinta yang ku rasa, hehehe, sekedar merefresh otak kala, pusing ujian, temanku, yang lumayan gila juga menjawab setiap pertanyaan dengan cepat karna sudah tidak tau mau jawab apa, jadi semua soal yang di kerjakan dijawab dengan pemikiranya sendiri. Kebetulan saja wanita yang ada disamping saya itu, memiliki contekan dan soal yang saya miliki juga ada dalam contekan itu, hanya sedikit pertanyaan maka, ku bisa mendapatkan jawaban dari beberapa soal yang diberikan oleh dosen yang satu ini, meski sang dosen berjalan kesana keari tapi, ku bisa meliuk-liukan badan agar bisa menjawab setiap soal yang diberikan. Akhirnya selesai juga dan ku kumpulan lembar jawaban di depan sang dosen, dan kumasukan ditengah-tengah jawaban teman-teman lain. Sang dosen berkata “sudah tidak ada gunanya diatur-atur seperti itu” akupun berpikir, kalaupn demikan aku takpernah berpikir mendapatkan nilai yang baik, untuk mata kuliah ini, setidaknya bisa dapat B sudah cukup. Dan sedikit pemikiran bahwa, dia tidak akan periksa jawaban yang kita berikan, karna begitu banyak lembar jawaban yang terkumpul diatas meja. Selesai semuanya kupun keluar dan ya sedikit bernafas lega dan kembali berdiskusi dengan teman-teman teather.
Seminggu kemudian
Seminggu kemudian, banyak tugas yang diberikan oleh dosen-dosen yang mengajar, dan kali ini aku sangat kerepotan dengan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah “sistim oprasi” yaitu dengan mendownload sisitim oprasi dengan syarat bukan windows dan linux ubuntu, selain itu pilih salah satu sisitim oprasi dan menguasai sistim oprasi itu, akhirnya ku mendownload linux mandriva. Selesai dari penyampaian yang diberikan oleh dosen gila satu ini, diapun langsung keluar dan kita langsung mencari sistim oprasi yang kita perlu dan langsung di posting di dalam group klas. Beberapa saat menunggu dosen pengelolaan citra, ternyata minggu ini sang dosen tidak masuk dan ya, aku harus bisa menerima, dan biarin saja.
Seminggu kemudian
Hari, ini seperti biasa yang ku lalui, pergi ke kampus dan masuk pada jam pertama mata kuliah “sitim oprasi”, nah pada kali ini aku bersama teman-teman diminta untuk menuliskan sistim oprasi yang akan kita presentasikan pada waktu ujian semester nanti, ada dua sisitim oprasi yang harus diberikan, dimana satu sistim oprasi  inti, dan satu sistim oprasi cadangan bila sisiti oprasi yang inti tidak bisa bekerja, dan akupun memilih sisitim oprasi linux hantana dan dengan sisitim oprasi cadangan linux X, karena sistim oprasi yang kudownload lalu, yitu linux mandriva tidak bekrja sesuai dengan harapan makanya ku ganti dengan kedua linux itu, ada beberapa orang yang tidak lagi dipersilahkan untuk mengikuti kuliah sistim oprasi karena tidak hadir, suatu kebijakan yang aneh lagi menurut saya. Untuk hari pertama ini, aman. Nah untuk hari ini dosen pengelolaan citra tidak masuk jadi kita lebih santai berada di kampus.
Seminggu kemudian
Hari, ini. Yang harus di selesaikan dalam mata kulai sistim oprasi yaitu user guide, yaitu cara untuk menginstal linux tersebut dan cara menginstal printer kemudian cara pengunaannya juga,nah untuk yang kali ini, aku sudah tidak bisa mengelak karena tidak sempat print tugas yang diberikan karena printer yang kubawa ternyata memiliki masalah dan belum di perbaiki, jadi aku berusaha dengan cara lain dalam waktu 10 menit yang diberikan, dan ku berjalan kearah clinik teather dan berusaha memperbaiki printer itu, tapi hingga waktu yang di tentukan printer itu, masi tidak bisa digunakan. Dan ternyata ketua kelas memperjuangkan agar kita bisa mengumpul user guide itu besok di Puskom, dan ternyata bisa. Akhirnya kubisa sedikit bernafas lega karena itu. Untuk hari ini juga dosen mata kuliah pengelolaan citra juga tidak masuk, entah apalagi maunya ini.
Seminggu kemudian
Minggu ini, ku sibuk dengan berbagai kegitan, dan kegiatan yang bertepatan dengan kuliah pada hari yang bersamaan dengan mata kuliah sisitim oprasi yaitu PEKSIMINAS (PEKAN KREATIFITAS MAHASISWA NASIONAL) nah satu hari ku mengikuti lomba baca puisi yang bertempat di Unsrat dan akhirnya tidak masuk dalam kuliah sisitim oprasi, ku menulis di dalam dinding group klas A, dan ternyata dibilang oleh ketua kelas kepada dosen yang bersangkutan, hari inni jadwalnya kita akan melakuukan proses penginstalan, atau sekedar booting kaset instalernya. Dan untuk mata kuliah pengelolaan citra ternyata juga masi belum masuk.
Seminggu kemudian
Minggu ini, adalah minggu ujian semester, tak terasa, karna jarak antara ujian semester dan mid semester yang begitu cepat, ternyata untuk pengelolaan citra ada tugas, dimana kita harus memasukan foto gedung yang ada di Unima dan di edit dalam format PSD ataou format dari Photoshop, kebetulan sekali ku punya foto gedung, dan langsung ku kirimkan lima sekalian kepada dosen yang bersangkutan. Ya akhirnya selesai juga tugas untuk semester “pengelolaan citra” meski tugas yang pertama tidak sempat dikirimkan yang penting tugas yang kedua, sudah di kirimkan. Saat masuknya mata kuliah sistim oprasi, untuk mempresentasikan linux yang kita ambil, namaku tidak dibaca, karena tidak hadir pada pertemuan yang sebelumnya, ku mempertanyakan hal tersebut dan kumenjelaskan mengenai permhonan ijin untuk mengikuti PEKSIMINAS dan ternyata di ijinkan danku mempresentasikan linux yang ku download dengan bantuan teman saya. Untuk beberapa hari yang sangat melelahkan ini, k uterus berpikir dan berpikir bagaimana caranya agar cepat selesai dan menjadi sarjana.
Seminggu kemudian.
Akhirnya nilai sistim oprasi keluar, dan sungguh sangat mengherankan, nilai-nilai yang diberikan sangat controversial dimana banyak nilai yang tidak sesuai dengan harapan, ada beberapa orang yang mengikuti seminar dan mendapatkan nilai A, dan orang –orang yang lain kebanyakan mendapatkan nilai C,D,E sungguh sangat memprihatinkan, akupun mendapatkan nilai D pada mata kuliah ini, heranya ada berberapa aspek penilaian yang nilainya kosong, antara lain yaitu mid semester dan kehadiran, aneh yang sungguh sangat menyakiti hatiku dan teman-temanku. Akhirnya kita memutuskan untuk bilang apa yang dilakukan oleh sang dosen kapitalis ini, kepada pimpinan program studi, dan PD1 yang juga sebagai dosen utama dalam mata kuliah sistim oprasi, dan akhirnya kita mendapatkan respon yang baik.
Ini merupakan contoh, yang sangat buruk, diamana dosen-dosen yang mengajar tidak mempertimbangkan aspek pendidikan, dan lebih menekankan pada kepentingan mereka dan menyampingkan keperntingan semua, baik pendidik, maupun peserta didik, kejadian yang sungguh sangat mengecewakan, dan lebih baik dosen-dosen yang seperti ini cepat sadar dan tau apa yang harusnya dilakukan oleh mereka, ataukah harus aku sendiri yang mengajarkan bagaimana cara mendidik yang baik, dan bagaimana melakukan proses belajar mengajar yang baik. Harunsya mereka dosen yang berkelakuan seprti ini segera menyadari, betapa salahnya proses mengajar seprti ini, yang hanya akan membodohi mahasiswa bukan memberikan suatu permasalahan dalam kehidupan kampus.
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP MAHASISWA!
HIDUP MAHASISWA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar